PLACES
OF INTEREST IN SURABAYA
Anda mungkin berencana berkunjung ke kota Surabaya, Selain indah, kota ini kaya akan aktivitas
menarik, mulai dari wisata belanja, wisata budaya dan wisata golf kelas. Banyak mal dan pasar menanti Anda
untuk menghabiskan waktu dengan terapi belanja, baik Anda mencari barang mewah
berkelas maupun barang kerajinan setempat. apakah itu untuk urusan bisnis, kunjungan kerja atau sekedar
berlibur, Surabaya merupakan wilayah bisnis penting di wilayah timur Indonesia,
dan merupakan kota kedua terbesar setelah Ibukota Jakarta. Jadi tidak salah
apabila anda anda memilih Surabaya sebagai tujuan perjalanan anda.
Berikut ada beberapa tempat yang perlu anda kunjungi sewaktu anda
di Surabaya
1.
GEDUNG
GRAHADI (JL. Gubernur Suryo)
Merupakan
Gedung Negara yang dipergunakan sebagai rumah kediaman dan gedung pertemuan
Gubernur Jawa Timur. Gedung ini dibangun pada tahun 1975 masa Residen Dirk Van
Hogendrops (1794 – 1798). Awalnya, gedung ini menghadap ke Sungai Kalimas. Pada
tahun 1802, gedung yang semula menghadap ke Utara itu diubah letaknya menghadap
ke Selaan seperti yang kita lihat sekarang. Dan setiap tanggal 17 diadakan
Parade Senja.
Grahadi building is a Convention
Hall and the official residence of East Java Governor, Dutch Colonialism in
Indonesian. This building was built in 1975, At that time the Dutch Commissioner
was Dirk Van Hogendrops (1794 – 1798). Initially the front of Grahadi is faced
to the Kalimas River, In 1802, the front side of building which originally
faced the north, was changed to the south until present, And every 17th,
it held Parade Senja or Drum Band Parade.
2.
TUGU
PAHLAWAN (JL. Pahlawan)
Tugu
Pahlawan adalah sebuah monument yang menjadi landmark Kota Surabaya. Monumen
ini setinggi 45 meter, memiliki sisi sebanyak 10 bidang. Tugu Pahlawan dibangun
untuk memperingati peristiwa Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya, dimana
arek-arek Suroboyo berjuang melawan pasukan Sekutu bersama Belanda yang hendak
menjajah Indonesia kembali. Monumen ini berada di tengah-tengah kota, dan di
dekat Kantor Gubernur Jawa Timur.
Tugu Pahlawan (Heroes Monument) is a monument
which becomes Surabaya’s landmark. This monument has 45 meters height and 10
sides. Heroes monument was built to commemorate the battle on 10 November 1945
in Surabaya. In that battle the people of Surabaya fought against. Who wish to
occupy Indonesia again. This monument is located in the city and near East Java
Governor office. (Allied force and the dutch)
3.
JEMBATAN
MERAH (Jl. Rajawali)
Di
sekitar Jembatan Merah inilah telah
terjadi pertempuran yang hebat. Pertempuran mulai berkobar dari Jembatan Merah,
tanggal 10 November 1945, tidak samapi 3 (tiga) bulan setelah kemerdekaan
Indonesia diproklamasikan di Jakarta. Dalam pertempuran Jembatan Merah inilah Brigjend
Mallaby tewas. Tidak jauh dari Jembatan Merah ini terdapat perkampungan china,
suatu daerah yang dipenuhi dengan bangunan berarsitektur khas China.
At surrounding of the Red Bridge is
the most savage fighting ever seen on Java. The battle of Surabaya began on
November 10th, 1945 Less than three months after the proclamation of
Independence had been read in Jakarta and the Brigadier General Mallaby was
killed. Further down the Red Bridge is the China town with Building of typical
Chinese Architecture.
4.
JEMBATAN
NASIONAL SURAMADU
Adalah
jembatan yang melintasi selat Madura, menghubungkan Pulau Jawa (di Surabaya)
dan Pulau Madura (di Bangkalan, tepatnya timur Kamal) Indonesia. Dengan panjang
5.438 meter, jembatan ini merupakan
jembatan terpanjang di Indonesia saat ini. Jembatan Suramadu terdiri dari tiga
bagian yaitu jalan laying (causeway), jembatan penghubung (approach bridge),
dan jembatan utama (main bridge).
Suramadu National Bridge is a
bridge across the Madura Strait, connection the island of Java (in Surabaya)
and the island of Madura (in Jakarta, precisely east Kamal), Indonesia. With a
length of 5438 meters, this bridge is the longest bridge in Indonesia today. Suramadu bridge consist of three parts
of the overpass (causeway), bridge (bridge approach), and the main bridge
(bridge).
5.
KEBUN
BINATANG SURABAYA (JL. SETAIL)
Merupakan
kebun binatang terlengkap di Asia
Tenggara dengan luas areal 16 Ha. Memiliki berbagai koleksi hewan khas daerah
tropis dari jenis mamalia, reptile, ikan dan sebagainya. Buka mulai pukul 08.00
WIB – 19.00 WIB.
The zoo is weft stocked and offers
a good collection of various tropical animals, like monkeys, deer, zebra, lions
and famous komodo, the world lizard for which the lesser Sunda hain in famous.
The nacturama section Houses a collection of Bats, flying squirrels and various
other night animals. Zoo is open daily from 08.00 am – 07.00 pm
6.
MUSEUM
SURABAYA
a.
Museum Sepuluh
November, Jl. Pahlawan , Surabaya
b.
Museum Loka Jala
Crana, Jl. Moro Krembangan, Surabaya
c.
Museum Juang 45,
Gedung Juang 45, Jl. Mayjend Sungkono, Surabaya
7.
MONUMEN
SURABAYA
a.
Wira Surya
monument, Jl. Wonokromo, Surabaya
b.
Polisi Istimewa
Monument, Jl. Raya Darmo, Surabaya
c.
Mayangkara
Monument, Jl. Taman Mayangkara, Surabaya
d.
Bamboo Runcing
Monument, Jl. TAIS Nasution, Surabaya
e.
Soerjo Monument,
Jl. Taman Apsari, Surabaya
8.
MONUMEN
JALES VEVA JAYA MAHE (Jl. Kenjeran)
Terletak
di kompleks TNI-AL, merupakan monument yang meggambarkan sosok Perwira TNI-AL
berpakaian lengkap (PDU-1) dengan pedang kehormatannya. Monumen setinggi 30
meter ini berdiri di atas gedung
setinggi 29 meter. Di dalamnya terdapat diorama sejarah kepahlawannan
pejuang-pejuang TNI-AL sejak jaman prarevolusi fisik sampai tahun 90-an.
Terdapat pula Gong Kyai Tentrem dari bahan Kuningan dengan diameter 5 metr,
tebal 6 milimeter dan berat 2.3 ton.
Monjaya located in a navy area. It
is one of ocean tourism object in Surabaya. Monument has high 30 meters and
stand up on building with 29 meter high. In the inside of monument there are
completed diorama navy heroes since
physical revolution until ninety years. In the outside, there is Gong Kyai
Tentrem with diameter 5 meters, weight 2.3 ton.
9.
MONUMEN
KAPAL SELAM (JL. Pemuda)
Merupakan
wujud asli dari KRI Pasopati 410, salah satu kapal selam TNI AL dari satuan
Kapal Selam Armada RI kawasan Timur. KRI Pasopati termasuk jenis SS type Whisky
Class dibuat di Vladi Rusia pada tahun 1952. Kapal selam tersebut juga berperan
aktif dalam menegakkan kedaulatan rakyat dan hukum di laut yuridikasi nasional
antara lain dalam operasi Trikora. Monkasel dibangun tahun 1995 dan buka setiap
hari mulai pukul 18.00 WIB – 20.00 WIB
Monkasel is a eal KRJ Pasopati 410
type Whisky and it made in Vladi Rusia
on 1952. KRI Pasopati is one of the marine ships TNI-AL. Monkasel was built in
1995 and open end everyday 08.00 am – 08.00 pm.
10. MASJID AMPEL
(Kawasan Makam Sunan Ampel)
Merupakan
peninggalan Sunan Ampel (salah seorang Wali Songo) penyebar agama Islam pada abad 14 – 15. Banyak terdapat
barang-barang peninggalan Sunan Ampel seperti bedug, keris, dll. Di kompleks
Masjid, ada makam Sunan Ampel yang ramai
dikunjungi peziarah pada Haul Agung Sunan Ampel, yaitu upacara memperingati
wafatnya Sunan Ampel. Adapun kegiatan Haul Agung terdiri dari : Tahlil Akbar,
pengajian umum, khataman Al Quran, ziarah ulama dan umara, sholawat Nabi dan
pentas hadrah.
The kohl annual religious ceremony
of organized commemorate the death of
Sunan Ampel. One of the Nine Saints who spread Islam over Java. The agendas
include tahlil akbar (great prayer to praise God) and public religious
priceing, reciting the Holly Qur’an, visit the tomb of Sunan Ampel by Moslem
scholars and government officers, reading sholawat Nabi (praise the Prophet)
11. MASJID AL-AKBAR
SURABAYA – JL. GAYUNG KEBONSARI
Terletak
di wilayah pagesangan dekat dengan jalan
tol Surabaya – Gempol, merupakan Masjid terbesar di Surabaya dengan arsitektur
yang unik dan modern. Luas tanah seluruhnya 11.2 Ha, dengn luas banguan 28.509
m2. Ramai dikunjungi jama’ah pada hari
Minggu dan hari-hari libur. Mudah dijangkau dengan kendaraan umum maupun kendaraan pribadi. Diresmikan oleh
Presiden Abdul Rachman Wahid pada tanggal 10 November 2000 dengan nama Masjid
Al-Akbar
Located at Pagesangan near the
Surabaya – Gempol highway (south Surabaya). It is the biggest mosque with
modern architecture. The wide is 11.2 Ha and the building wide is 28.509 m2. So
many visitors come to the mosque especially on Sunday or public holiday. It is
so easy to reach the mosque by private car or public transportation. This
mosque is inaugurated by the President of Indonesia Abdul Rachman Wahid on
November 10, 2000 and named Al-Akbar mosque.
12. MASJID MUHAMMAD
CHENG HOO (Jl. Gading No 2)
Pada
abad ke-15 dimasa Diansti Ming (1368 –
1643), orang-orang Tionghoa dari Yunan mulai berdatangan untuk menyebarkan agama
Islam, terutama di Pulau Jawa. Tak dapat disangkal bahwa Laksamana Cheng Hoo
alias Sam Poo Kong alias Empu Awang pada
tahun 1410 dan tahun 1416 dengan armada yang dipimpinnya mendarat di pantai
Simongan, Semarang. Selain menjadi utusan Kaisar Yung Lo untuk mengunjungi Raja
Majapahit, ia juga bertujuan menyebarkan
agama Islam.
In 15th century at Ming
Dynasti (1368 – 1643), the Chinese from Yunan came to spread the Islam
religion, especially in Java. The admiral Cheng hoo or Sam Poo Kong or Empu
Awng in 1410 and 1416 with his armada was landed in Simongan Beach, Semarng. On
the other hand, he is became Yung Loo emperor delegate to visit the Majapahit
King. His purpose was to spread the Islam religion.
13. HOUSE OF
SAMPOERNA (Jl. Rajawali)
Museum
bergaya colonial Belanda ini dibangun pada 1862 dan kini menjadi situs
bersejarah yang dilestarikan Museum yang menawarkan pengalaman yang unik bagi
pengunjung. Dari cerita tentang keluarga pendiri dan melihat dari dekat
fasilitas produksi dan berakhir dengan pengalaman tak terlupakan melinting Dji
Sam Soe rokok sendiri. Kita dapat bergabung dengan 3.500 wanita di pabrik ini, melinting rokok dengan tangan dengan
menggunakan peralatan tradisional. Mereka melakukannya dengan kecepatan lebih
dari 325 batang rokok per jam.
Situated in “old Surabaya”, this
stately Dutch colonial-style compound was built in 1862 and is now a preserved
historical site. The Museum offers a truly unique experience for visitor. From
the story of the founding family to closely watching a real hand-roll
production facility and ending up with an unforgettable experience of rolling a
stick of Dji Sam Soe cigarette yourself. We can join the 3.500 women in this
plant, hand-rolling cigarettes using traditional. They do it at a speed of more
the 325 sticks per hour.